Wawancara Bisnis kelompok 2

Nama usaha : Sandal Wedoro

Alamat Usaha : Desa Wedoro kecamatan waru kabupaten Sidoarjo

Deskripsi singkat Usaha : 

Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo terdiri dari 17 desa yang 9 diantaranya telah menjadi pusat industri sandal dan sepatu. Salah satunya diantaranya adalah desa Wedoro. Jika melihat desa ini kita akan teringat Desa Manding di Yogyakarta yang menjadi sentra pengrajin kulit.
Jumlah outlet di desa Widoro saat ini sudah mencapai lebih dari 210 dengan jumlah pengrajin sekitar 600 pengrajin. Para pengrajin tersebut setiap minggunya dapat memproduksi sebanyak 100 koli per pengusaha. Produk-produk yang dihasilkan sangat bervariasi dan inovatif, yakni dengan mengeluarkan model baru setiap bulannya. Hal ini dilakukan agar mereka tidak kehilangan para pelanggan.
Mulanya, perajin di desa Wedoro membuat sandal dari bahan kulit hewan. Namun saat harga kulit melangit di tahun 1994, perajin beralih memakai bahan spons atau bahan dari karet yang menyerap air. Proses pembuatan sandal di Wedoro juga cenderung tradisional. Namun begitu, pengerjaan sandal mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang lumayan. 
Selain menjadi perajin sandal, warga Wedoro ada juga yang berprofesi sebagai pedagang bahan baku spons, lem dan perkakas kerja hingga pedagang sandal ke luar daerah..
Bisnis sandal ibarat magnet bagi warga Wedoro. Tak jarang ada warga yang memilih berbisnis atau menjadi perajin sandal ketimbang meneruskan sekolah.. 

Harga yang murah menjadikan tempat ini sebagai tujuan para pecinta sandal dan sepatu. Bahkan pada saat tertentu para penjual di Desa Widoro ini bisa memberikan harga Rp. 10.000 untuk tiga pasang sandal. Selain produk lokal tersedia juga produk dari luar diantaranya dari Bogor dan Bandung.
Sejak tahun 1978 Desa Widoro mulai berkembang sebagai kawasan industri rumah tangga. Selain pengrajin sepatu dan sandal desa ini juga dihuni pengrajin batik dan tempe.
Beberapa Jalur distribusi dari para pengrajin Widoro masih mengandalkan para pedagang Pasar Turi, Pasar Blauran dan juga Supermarket. Mereka berharap campur tangan pemerintah setempat agar dapat membuka showroom sendiri untuk menjual secara langsung hasil produksi mereka. Pemerintah juga berencana mendatangkan desainer alas kaki dari Italy, dengan demikian model dan kualitas produk semakin bagus dengan harga yang relatif murah.

silahkan lihat tayangan wawancara bisnis klik disini